Umat Islam mula kedekut untuk mengeluarkan sedekah jariah ini. Fenomena yang menyedihkan ini menunjukkan bahawa keinginan untuk mencapai ganjaran dan pahala daripada Allah mula berkurangan. Ia juga menunjukkan bahawa manusia mula alpa dengan dunia yang fana ini dan lebih mengutamakannya daripada akhirat.
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian
Sementara itu, terkait ayat ‘wa lā tulqū bi'assistīkum ilat-tahlukati’ ada beberapa versi riwayat yang menjelaskan makna dan sebab turun ayat tersebut. Di antaranya versi riwayat Abu Hayyan dalam tafsirnya, yaitu mengutip riwayat dari Ikrimah menjelaskan bahwa ayat turun untuk kalangan Anshar yang menahan diri untuk menginfakkan hartanya di jalan Allah.
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ أي ابذلوا أنفسكم وأموالكم في طاعته ومراضيه سواء الجهاد وغيره كصلة الرحم ومراعاة الضعفاء والفقراء من عباد الله
Masyarakat yang mengamalkan sikap tolong-menolong dalam kalangan mereka, maka sudah pasti pertolongan Allah SWT buat mereka. Sesungguhnya masyarakat tidak akan lurus dan stabil, tidak akan kuat dan kukuh kecuali jika ia dibina di atas dasar tolong-menolong ataupun bantu-membantu di antara individu.
هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى المُسْلِمِينَ
Infak adalah salah satu tema yang mendapat porsi pembahasan cukup banyak dalam alquran. Banyak sekali ayat-ayat alquran tentang berinfak yang tersebar di berbagai surat dalam alquran.
Sementara itu, para sahabat yang tergolong miskin juga tidak mau kalah berlomba dengan sahabat yang kaya. Bahkan mereka yang miskin rela click here menjadi kuli di pasar demi memperoleh imbalan yang bisa mereka gunakan untuk berinfak. Para sahabat adalah contoh generasi terbaik yang selalu berusaha untuk bisa berinfak dan bersedekah di jalan Allah.
Hal ini kerana pahala sedekah jariah terus menerus mengalir kepada orang yang melakukannya, sedangkan sedekah yang lain, pahalanya tidak berterusan mengalir sepertimana sedekah amal jariah atau wakaf. (Lihat
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
Program wakaf semacam itu memang sangat memudahkan setiap muslim yang ingin mengamalkan sedekah jariyah. Sebab, mereka dapat mendonasikan sebagian uang secara on line untuk digunakan membeli Alquran sebagai benda wakaf. Jadi, tidak perlu harus bertatap muka dan membeli sendiri.
Menyedekahkan Al Quran sama istimewanya dengan menyerahkan tanah atau bangunan utuh. Sebab, substansi dari wakaf apapun jenis harta bendanya yakni diambil manfaatnya secara maksimal oleh orang banyak.
Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Bandingan (derma) orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji.
Berinfak tergolong amalan mulia yang tidak mudah dilakukan, karena amalan ini mengharuskan seseorang mengeluarkan sesuatu yang sangat dicintainya, yaitu harta.